Sudikah kau mengingatnya?
ketika derai air mata mengiringi tiap sujudmu
dengan kelembutan di setiap doamu
bersama keyakinan bersemayam dalam sanubari
Kau temukan sunyi untuk menyibak sepi
tatkala gelisah mulai menghampiri
kau jadikan sembayang sebagai senandung hati
melahirkan jiwa tempat tenang bernaung
mewujudkan angan yang berujung bahagia
Tapi manusia bukan tempat setia bermuara
riak air berhasil membuatmu tenggelam
jiwa tenang telah ditukar dengan segenggam berlian
beserta angan di lambungkan ke angkasa
mengubah sunyi jadi gegap gempita
Katamu kau ingin lari dari kegaduhan dunia
dari lidah yang sibuk menjilati penguasa
dari pemuda dengan obsesi fana
dan mereka dengan raga bebas tapi jiwa terpenjara
Katamu dulu sunyi telah menunjukkanmu jalan
menyalakan cahaya dalam kealpaan yang kelam
mengisi malam-malam dengan keheningan
dan membaringkan jiwa pada pemilik kedamaian
Sudikah kau mengingatnya?
Adalah maksudku untuk menyampaikan
kini sunyi merindukan kehadiramu
Sumber: Salbiah / Kamarbaca.com
Posting Komentar
Posting Komentar